Hingar bingar Pemilu 2024 telah meredup. 20 Maret 2024 kemarin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres). Kini teka-teki rangkaian Pemilu 2024 tinggal menunggu putusan sengketa yang masih ditangani oleh Mahkamah Konstitusi.
Selama Pemilu 2024, perhatian memang menuju ke sana. Media menyoroti tahapan hingga penetapan pasangan calon. Akibatnya sorotan tertuju soal kontestasi 5 tahunan tersebut. Sendi-sendi kehidupan yang lain untuk sementara waktu dipinggirkan.
Kini, April 2024, sudah sepatutnya untuk kembali ke 'arena'. Kita harus menjalankan kehidupan sehari-hari seperti sedia kala tatkala sebelum ada momentum Pemilu 2024. Semuanya harus kembali bergerak di bidangnya masing-masing.
Meskipun pembahasan terkait pendidikan, perekonomian, sosial budaya, dll. tetap diobrolkan bahkan di warung kopi, namun eksposur yang diberikan tidak sebesar soal politik. Oleh karena itu, kini saatnya memberikan eksposur yang lebih pada bidang-bidang yang lain.
Kita harus sadar, persoalan hidup tidak melulu masalah politik. Perlu diingat, cita-cita kemerdekaan Indonesia seperti yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 belum dijalankan dengan baik. Belum lagi masalah cita-cita reformasi yang sepertinya tinggal nama saja.
Terlebih bagi para pemuda, masa depan bangsa ini ada di tangan mereka, termasuk saya. Pemuda harus senantiasa pada relnya, yang memiliki semangat berkobar dan pantang menyerah, serta putus asa.
Jangan sampai usai momentum Pemilu 2024 para pemuda keluar dari arenanya. Jangan sampai pemuda memikirkan kepentingan urusan perutunya sendiri, tapi tidak memikirkan nasib negaranya.
Mari merapatkan barisan dan bergandengan tangan untuk membuat perubahan.
0 Komentar