Kira-kira kalimat itu yang cocok menggambarkan gambaran hidup seorang anak muda. Terlebih bagi anak muda yang tidak punya hak istimewa seperti seorang anak presiden.
Bagaikan melewati jalan yang penuh lubang, karir yang sedang dititi oleh anak muda begitu terjal. Tantangan demi tantangan sili berdatangan. Musibah juga terus menghantui.
Tak ayal inilah yang membuat hidup terasa pusing. Pusing akan terus melekat dalam kamus yang dimiliki oleh anak muda, yang tidak punya hak istimewa.
Setiap hari mereka selalu dihinggapi dengan kegundahan: bagaimana saya kelak. Mereka tidak bisa menggantungkan hidup kepada orang tuanya. Takdir Tuhan harapan utamanya.
Kerja keras dan doa tidak henti-hentinya selalu dilakukan. Ada pikiran yang terbersit di kepala mereka, bahwa mereka ingin memperbaiki nasib. Baik nasibnya sendiri maupun keluarga.
Penyakit demam, sakit kepala, apalagi typus sudah menjadi hal yang biasa. Mereka menganggap itu semua adalah kerikil kecil yang harus dipatahkan.
Tidak ada kata mengeluh dalam kamus seorang anak muda. Sebab satu kalimat mengeluh yang dilontarkan, sama saja menghentikan satu langkah perjuangan.
Anak muda. Janganlah menyerah. Dunia ini terus berputar. Bergeraklah. Berpaculah, karena masa depanmu masih panjang. Semangat anak muda.
0 Komentar