Semua berjalan begitu cepat. Waktu, informasi, berganti seperti dalam kedipan mata.
Pukul 10.24 ada informasi orang kecelakaan. Satu detik berselang, sudah ada info orang bunuh diri. Sejam kemudian, ada info orang jatuh dari lantai tujuh. Semua berjalan begitu cepat, tanpa bisa diprediksi.
Apesnya, kita tahu itu semua. Tahu dari linimasa sosial media, pesan dari kolega, atau obrolan warung kopi. Padahal, gak semua info itu kita kepingin mengetahuinya.
Yang bikin celaka, kita jadi kepingin tahu. Yang tadinya gak kepingin memikirkannya jadi kepikiran. Waktu yang singkat terkuras untuk memikirkan yang bagi kita, tidak terlalu penting.
Itu baru info orang kena musibah.
Pada detik-detik yang lain, ada info pergulatan politik, perang antar negara, yang kita juga tahu infonya, dan kepingin mendalaminya.
Yang bikin bahaya, akhirnya kita jadi goyah gara-gara mendengar informasi itu. Pemikiran yang diamini, diganti dengan cuplikan podcast di salah satu kanal YouTube.
Teori yang diajarkan dosen kuliah tiba-tiba kalah dengan omongan influencer TikTok.
Bisa jadi kita jadi ngikutin yang rame bukan yang benar. Mudah terombang-ambing oleh keadaan.
Maka, hari ini yang mahal bukan barang mewah, tapi prinsip yang senantiasa dipegang teguh. Bagaimanapun kondisinya dan di manapun tempatnya.
0 Komentar