Tapi tidak jarang juga ada orang yang tidak mau dikritik. Dengan alasan apapun. Orang itu menganggap dirinya tidak patut disalahkan.
Orang yang bertipikal anti kritik, nampaknya sudah menjelmakan dirinya seperti seorang yang lebih tinggi dari nabi. Nabi saja waktu menerima wahyu masih sering menerima kritik dari umatnya.
Di sisi lain, ada orang yang menganggap kritik sebagai vitamin tambahan dalam menjalankan jabatan tertentu. Ataupun saat menjalankan aktivitas tertentu.
Tapi, jumlahnya sangat jarang saat mencari orang yang bertepikal seperti itu. Kalaupun ada orang yang sangat terbuka dengan, berarti Anda sangat beruntung.
Memang, kritik itu akan diterima dengan baik apabila ada alasan yang jelas. Syukur-syukur ditambahi dengan solusi yang mendukung.
Saat kritik yang membangun diutarakan dengan jelas. Apalagi disampaikan dengan penuh rasa kehormatan, saya yakin pesannya akan tersampaikan dengan baik. Tidak ada rasa kebencian.
Adanya medsos semakin mempermudah orang untuk melontarkan kritik. Di Twitter, di Instagram, ataupun di TikTok akan mudah dijumpai kritik-kritik berseliweran.
Celakanya, seringkali kritik itu tidak tepat sasaran. Tidak disampaikan langsung kepada orang yang dikritik. Akhirnya hanya akan menjadi bola panas yang menjadi bahan keresahan di dunia maya.
Maka kalau kritik Anda ingin tersampaikan dengan baik tanpa menjadi bola panas yang meresahkan, sampaikanlah dengan cara yang tepat kepada orang yang tepat sasaran.
Postingan
0 Komentar