Sepak bola yang ada di tataran desa tidak perlu berpikir muluk-muluk. Mereka tidak perlu berpikir bagaimana bisa menembus tim inti sebuah tim tarkam. Ataupun bisa mendapatkan hadiah besar dalam sebuah kompetisi.
Sepak bola di desa seharusnya cukup berpikir bagaimana hati mereka bisa bahagia. Mereka bisa hidup rukun bersama teman-teman kesebelasannya.
Mengapa begitu? Sepak bola desa saat dibuat untuk persaingan memang bukan ranah yang tepat. Sepak bola di desa bukan ranah industri yang memang tujuannya keuntungan.
Kalaupun sepak bola di desa dibuat seperti industri, maka kemungkinan besar akan gagal. Pertanyaannya? Siapa yang akan memberikan modal? Apakah tidak rawan terjadi gesekan antar kelompok di desa?
Sepak bola tarkam saja yang hadiahnya kecil sekali bahkan tidak ada sering terjadi kisruh. Andaikan ada hadiahnya lebih besar saja pasti dampaknya akan besar.
Desa yang terkenal dengan ketentraman dan kerukunannya bisa menjadi sebuah daerah konflik yang tentunya tidak diinginkan.
Maka hendaknya kejuaraan yang ada di desa sudah sepantasnya hanya menjadi ajang senang-senang. Tidak perlu berpikir ke arah kejayaan.
Yang terpenting adalah bagaimana bisa bermain dengan bahagia dan tetap merawat kerukunan dan ketentraman di desa.
0 Komentar