Gagal Bukanlah Akhir dari Segalanya

Gagal Bukanlah Akhir dari Segalanya
(unsplash/muhammadmaruff_)
Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Itu mungkin perlu ditanamkan pada diri sejak usia belia.

Bukan tanpa alasan dogma tersebut perlu ditanamkan. Mengingat semakin ketatnya persaingan dan kemajuan zaman.

Saat kecil kita biasanya punya cita-cita yang di impikan kelak saat sudah dewasa. Cita-cita itu menjadi target yang harus dicapai.

Bukan hanya ditulis dalam buku diary, tapi juga terus diupayakan melalui kegiatan sehari-hari. Seperti, mengikuti kursus, akademi, hingga les privat.

Saat usia remaja, biasanya kita dituntut untuk Intropeksi diri. Menyadarkan diri bahwa apa yang telah diupayakan sejak kecil merupakan bakat atau hanya sebatas keinginan.

Kalau memang itu menjadi bakat, tentu harus diteruskan hingga menjadi pekerjaan. Namun, apabila hanya sebatas hobi lakukanlah seperlunya. Begitu kira-kira.

Soal bermimpi kita harus mempunyai mimpi setinggi langit. Kalau jatuh maka kita masih akan diterima oleh bintang-bintang. Itu kata Sukarno.

Saat diri kita gagal mencapai sesuatu, setidaknya kita sudah mencobanya. Urusan berhasil atau gagal itu bukan urusan kita. Itu sudah kehendak Tuhan.

Posting Komentar

0 Komentar