Bagi Anda yang sudah mengikuti Mapaba di PMII, segeralah bergegas untuk mengikuti PKD. Jangan biarkan proses kaderisasimu terhenti pada Mapaba saja.
Dengan melaksanakan PKD, minimal Anda bisa menemukan teman-teman baru, pengetahuan baru, ataupun dengan lingkungan baru.
Kalau Anda merasa jenuh untuk mengikuti PKD di daerah sendiri, mintalah rekomendasi kepada pengurus untuk memberikan surat agar bisa PKD di daerah lain.
Saat berada di daerah lain, Anda jangan berkecil hati. Kita semua bersaudara, karena kita sama-sama PMI. Kita semua bersahabat.
Kawan-kawan yang Anda temui di daerah lain, bisa jadi akan menjadi orang-orang yang berjasa di hidupmu kelak. Siapa tahu mereka bisa membantumu.
Jangan heran ketika ada senior yang sedikit-sedikit bercerita. Misalnya, si 'A' yang saat ini menjadi Bupati X, dulu adalah teman seperjuangan saat PKD.
Cerita-cerita seperti itu sudah sering didengarkan. Maka Anda jangan kaget saat mendengarkan cerita seperti itu.
Biasanya prinsip bagi orang yang berpolitik, siapa yang menguntungkan itulah yang akan diikuti. Siapa tahu teman Anda ke depan sangat menguntungkan atau bisa membantu dalam perjalanan hidup Anda.
Ada cerita lain yang mengatakan, saat berproses di PMII jangan menjadi kader yang mogol. Bahasa Indonesianya setengah matang.
Biasanya yang dicontohkan adalah hanya berproses sampai di tingkat komisariat, ataupun hanya mengikuti proses kaderisasi Mapaba saja.
Maka yang tepat adalah harus melakukan jenjang kaderisasi yang lebih tinggi, yakni mengikuti PKD, dan berproses sampai tingkat cabang.
Tetapi yang lebih penting adalah menekuni dengan serius proses-proses itu. Tidak hanya mengikuti PKD kemudian berprosesan sampai tingkat cabang, tapi tidak dilakukan dengan serius.
Maka, ber-PMII lah sebagaiman AD/ART mengatur. Kalau memang tidak bisa, minimal mendekatinya.
0 Komentar