Saya meyakini selain didikan orang tua dan guru, lingkungan pergaulan juga memiliki pengaruh besar terhadap diri seseorang.
Lingkungan pergaulan punya pengaruh lantaran ada kecocokan di dalamnya. Padahal, tidak jarang ada jarak umur yang menjadi batas.
Misalnya, kecocokan itu dalam hal kegemaran. Suka terhadap dunia motor, kuliner, ataupun yang berkaitan dengan gaya hidup.
Bisa jadi, kecocokan yang terbentuk juga muncul dari pilihan politik yang dipilih.
Lingkungan pergaulan jumlahnya juga beragam. Itu pun juga masih diklasifikasikan dalam beberapa lapis.
Ada lingkungan yang benar-benar dekat. Istilah kekiniannya, menjadi bestie. Ataupun yang sekadar menjadi teman biasa.
Kembali lagi, lapis-lapis itu terbentuk atas dasar kecocokan yang dibangun.
Oleh karenanya, cara paling mudah untuk memberikan pengaruh adalah melalui orang terdekatnya. Yang biasanya berada dalam lingkungan pergaulannya.
Maka jangan heran apabila seorang ibu dan guru sering kaget saat melihat kebiasaan anaknya yang tidak sesuai berdasarkan yang diajarkannya.
Sehingga, yang bisa dilakukan yakni mendidik dan memilihkan lingkungan yang tepat. Jangan lupa, harus tetap disesuaikan dengan keadaan si anak.
Sebab, apabila anak sudah masuk remaja, mereka cenderung lebih menyukai kebebasan. Kontrol orang tua pun pasti juga berkurang.
Di titik itulah, perubahan sifat biasanya akan muncul. Jadi, harus diperhatikan dengan baik-baik.
Mengingat perkataan guru saya, ada cara yang dilakukan untuk mencari pergaulan.
Pilihlah teman yang dalam keadaan ekonomi lebih rendah dari pada kita, agar kita senantiasa bersyukur terhadap harta yang dimiliki.
Di sisi lain, juga pilihlah teman yang punya ilmu lebih dari yang kita miliki, agar kita tetap merasa bodoh dan ingin terus belajar.
Kesimpulannya saat mencari pergaulan usahakan yang tidak lebih kaya dari kita dalam harta, namun dalam keilmuan yang ada di atas kita.
0 Komentar