Review Jurnal : Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Kandungan Total Asam, Kadar Gula serta Kematangan Buah Terung Belanda (Cyphomandra betacea Sent.)

Terung belanda (Solanum betaceum). (Foto: daleysfruit.com.au)

Setiap buah akan mengalami perubahan saat masih berada di pohon. Begitupun juga saat buah tersebut sudah lepas dari pohonnya. Perubahan yang kasat mata hanyalah besar dan warnanya saja, sedangkan dalam hal kadar gula, kadar asam, kadar air, serta PH perlu dilakukan pengamatan lebih mendalam untuk mengetahui detailnya.

Buah terung Belanda adalah buah yang masih jarang diketahui banyak orang, termasuk saya sendiri. Saya belum pernah mengetahui buah tersebut secara langsung. Malahan saat membaca namanya, saya kira buah tersebut seperti buah terung pada umumnya. Kalau tidak berwarna hijau, berwarna coklat. Dari segi ukuran juga begitu, saya hanya mengetahui ukuran terung hanya ada dua : bulat kecil, dan berbentuk panjang.

Dalam jurnal yang berjudul : Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Kandungan Total Asam, Kadar Gula serta Kematangan Buah Terung Belanda (Cyphomandra betacea Sent.) Yang dibuat oleh *Sulastri Diana Silaban*, Erma Prihastanti*, Endang Saptiningsih* *Laboratorium Biologi dan Struktur Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FSM UNDIP

Ketiga orang tersebut melakukan sebuah penelitian berikut linknya 
yang menggunakan buah terung Belanda sebagai objeknya. Mereka ingin mengetahui pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap kandungan total asam, kadar gula, serta PH.

Memang tidak dapat dipungkiri penelitian seperti ini biasanya bertujuan untuk mendapatkan hasil yang sebaik mungkin terhadap buah. Sehingga pada saat buah sudah menjalani proses pasca panen, buah tersebut masih mampu dalam kondisi yang prima. Buah yang masih dalam kondisi prima tentu akan mempunyai niali tersendiri saat akan dipasarakan.

Di dalam jurnal dituliskan, menurut Handajani (1994) menyatakan bahwa perubahan terbesar dalam pemasakan buah adalah pemecahan polimer karbohidrat yang akan mempengaruhi tekstur dan cita rasa buah dimana kenaikan kadar gula akan menyebabkan bertambahnya rasa manis pada buah. 

Pernyataan tersebut membuktikan buah akan mempunyai rasa manis yang bertambah, saat sudah dipetik dari pohonnya. Tetapi di sisi lain ada juga kadar di dalam buah yang berkurang. Seperti kadar air, tingkat keasaman, dan kadar Ph.

Agar buah dapat sesuai dengan apa yang diharapkan perlu adanya modifikasi perlakuan untuk menunjang kualitas buah tersebut.

berikut ringkasan dari penelitian dari jurnal yang sudah saya sebutkan di atas :

perlakuan : Buah terung belanda yang sudah dipetik kemudian disimpan dalam suhu ruang (28 C) dan suhu rendah (6 C) masing-masing selama penyimpanan 1 hari, 3 hari dan 5 hari.

suhu 28 derajat dan suhu 6 derajat
kedua suhu menyebabkan kenaikan kadar gula yang sedikit

suhu 28 derajat dan suhu 6 derajat
suhu 6 derajatmenyebabkan kadar asam mengalami penurunan, sedangkan suhu 28 derajat tidak berdampak.

suhu 28 derajat dan suhu 6 derajat
kadar air mengalami penurunan yang sedikit sekali

suhu 28 derajat dan suhu 6 derajat
kadar ph mengalami penurunan

Penyimpanan buah terung belanda dalam suhu ruang (28 C) dan suhu rendah (6 C) menyebabkan penurunan total asam, kadar air, dan pH.

Suhu dan lama penyimpanan berpengaruh terhadap kandungan total asam, kadar gula dan tingkat kematangan buah terung belanda. Interaksi yang terjadi antara suhu dan lama penyimpanan yaitu, buah yang disimpan dalam suhu ruang (28 C) mengalami kematangan yang lebih cepat dibandingkan dengan buah terung belanda yang disimpan dalam suhu rendah (6 C).



Posting Komentar

0 Komentar