Hidup di Siang Bolong

Hari itu di mana masa lalu mulai menghilang
Bekas-bekasnya mulai tak nampak di ingatan
Hanya tersisa serpihan-serpihan kecil
Terus terang aku ingin menghempaskannya ke belahan bumi paling dalam

Aku senang kawan-kawan sering menghiburku
Meskipun nadanya rada rasial
Tapi, aku senang
Karena masih ada canda gurau di sekeliling masalah 

Aku tak menyalahkan mereka yang memahami sesuatu secara parsial
Bagiku itu lebih baik daripada tidak sama sekali
Baginya parsial ditambah parsial adalah kesempurnaan
Konstelasi kehidupan ini sungguh indah

Tangan kiriku yang pernah digaruk seseorang juga sudah mulai memudar lukanya
Anggap saja sebuah goresan perjuangan
Akhir-akhir ini waktu yang luang lebih sering ku gunakan untuk berbincang dengan buku
Semoga tetap bisa berdiskursus agar tetap tertempa daya pikir ini

Posting Komentar

0 Komentar