Review Sailing dalam Serial Dragon For Sale: Melihat Labuhan Bajo dan Pulau Komodo dari Halaman Belakang

Film Sailing dalam serial Dragon For Sale. (Dok. Ekspedisi Indonesia Baru)
Film Sailing dalam serial Dragon For Sale. (Dok. Ekspedisi Indonesia Baru)
Bicara soal wisata itu jangan hanya melihat halaman depannya saja, ada baiknya juga menengok dari halaman belakang.

Ada salah satu film yang belum lama diluncurkan dan bisa jadi referensi melihat tempat wisata di Indonesia, yaitu film Sailing dalam serial Dragon For Sale

Saat menonton film yang dikerjakan tim Ekspedisi Indonesia Baru itu penonton bakal disuguhkan sisi lain tempat-tempat wisata di Indonesia. Tiga tempat yang dibahas dalam film adalah Labuan Bajo, Pulau Rinca dan Pulau Komodo.

Ketiga tempat itu berada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Melansir situs resmi ASEAN Indonesia 2023, puncak KTT ASEAN ke-42 juga digelar di Labuan Bajo, 9-11 Mei 2023.

Film itu sendiri disutradarai oleh Irvan Wowor dan Dandhy Laksono. Sailing merupakan film pertama dari Dragon For Sale. Masih ada 4 film lain selain Sailing.

Lalu, bagaimana gambaran film yang membahas tempat wisata primadona banyak orang itu? Simak ulasannya.

Sinopsis Sailing dalam Dragon For Sale 

Dalam menggarap film, videografer tak luput meliput aktivitas dari wisatawan, nelayan, warga sekitar, maupun pemandu wisata. Dalam film juga diperlihatkan kunjungan pejabat negara ke tempat-tempat tersebut.

Tak lupa, juga ditampilkan ucapan Presiden Jokowi tentang Pulau Komodo dan Rinca. Di mana mantan Wali Kota Solo tersebut akan menjadikan kedua tempat itu jadi wisata premium. 

Tidak mengherankan apabila hotel-hotel berbintang menghiasi dan berderet-deret di area Labuan Bajo. Kapal-kapal kecil yang dulunya jumlahnya banyak kini digantikan kapal-kapal pinisi.

Ditambah lagi biaya paket wisatanya juga bakal menguras kantong. Jangan heran apabila yang bisa ke situ hanya orang-orang kaya. Biaya paket wisatanya saja mencapai Rp 8,2 juta 

Review Sailing dalam Dragon For Sale

Saat menonton film ini, rasanya bakal kepikiran wilayah Labuan Bajo itu bakal disulap menjadi Bali. Tahu sendiri, kan bagaimana nasib Bali saat ini? Siapa yang paling untung?

Bahkan masyarakat di Labuan Bajo yang merasa dirugikan dengan perubahan wisata di sana. Mereka melakukan aksi turun ke jalan menolak investasi yang mengabaikan konservasi alam.

Masyarakat di sana juga mengelus dada, sebab tanah yang sudah mereka duduki sejak lama bisa diubah nasibnya secara tiba-tiba lewat kedatangan pemodal yang ingin berinvestasi.

Bicara kepentingan pemodal, tidak usah diragukan lagi, keuntunganlah yang jadi tujuan utama.

Masyarakat kecil akan kalah dengan orang-orang yang punya modal besar untuk membangun hotel-hotel berbintang dan bikin kapal pinisi.

Sehingga, mata pencaharian mereka sehari-hari rawan tergusur kalah dengan milik orang-orang kaya. 

Selain itu, kalau ada wisatawan yang diberi pilihan, pastinya lebih memilih naik kapal pinisi yang fasilitasnya lebih bagus dibandingkan kapal milik warga setempat yang biasa saja.

Pokoknya, kalau kamu nonton film ini bakal banyak-banyak mengelus dada terhadap nasib masyarakat kecil dan lemah yang mudah terpinggirkan oleh penguasa.

Soal siapa-siapa saja pemilik bisnis wisata premium di sana, adalah orang-orang di lingkaran kekuasaan. Mereka saling berkaitan satu sama lain. Dalam film juga disebutkan nama-namanya.

Rating Sailing dalam Dragon For Sale 

Film dokumenter ini patut diberikan rating 8/10. Film ini cocok apabila ingin mengetahui sisi lain wisata di Indonesia. Terutama yang ada di wilayah Labuan Bajo, silahkan nonton film ini saja.

Dengan menonton film ini bakal menambah referensi tentang halaman belakang negeri ini. Sehingga bukan hanya dapat informasi dari iklan-iklan pariwisata.

Oo iya, untuk melihat film ini secara penuh harus membayar di rangkai.id. Meskipun tidak sampai Rp 10 ribu per 24 jamnya.

Tidak masalah. Di sisi lain kita membayar pajak untuk membangun negara, juga ada baiknya mendukung gerakan-gerakan produksi film yang berkualitas. 


Posting Komentar

0 Komentar