Melihat Burung-burung Kembali Bersuara

Melihat Burung-burung Kembali Bersuara
foto: mongabay.co.id
2 tahun belakangan ini ada satu hal yang menurut saya cukup membahagiakan. Adalah kembalinya populasi burung.

Namun tidak semua burung yang saya maksud. Karena beberapa burung juga sudah jarang sekali saya temui.

Burung yang kembali adalah burung perkutut dan derkuku. Padahal sejak saya kecil hingga sekarang jarang saya menemuinya di pepohonan samping rumah.

Akan tetapi 2 tahun terakhir ini sudah tidak asing lagi menemukan burung seperti itu di jalanan pedesaan.

Bisa saja ada faktor yang menyebabkan populasinya kembali. Seperti contohnya yang sudah lama tidak saya lihat adalah para penembak burung.

Penembak burung merupakan aktor utama yang berperan mengurangi populasi burung di alam bebas. 

Sangat tentram rasanya saat berada di halaman rumah sambil mendengar suara burung di alam bebas.

Suara yang saling bersahutan dari sebelah selatan maupun utara. Dari jauh maupun yang dekat.

Burung perkutut dan derkuku, bagi saya mempunyai ciri khas sendiri yang bisa membawa ketentraman. 

Berbeda dengan burung emprit dan burung gereja, yang jumlahnya saya yakin masih banyak sekali. 

Burung emprit dan gereja kehadirannya seringkali diremehkan orang atau bahkan tidak diinginkan kehadirannya.

Burung emprit menjadi hama yang menakutkan bagi petani. Karena dia memakan padi yang akan dipanen di sawah.

Sedangkan burung-burung yang populasinya kian menurun, bahkan sudah sangat jarang saya temui di alam bebas adalah burung pleci.

Dahulu sangat sering sekali mendengarkan kicauan burung yang satu ini. Terutama di siang hari. Karena memang punya suara yang khas.

Ingin rasanya mendengarkan kembali burung-burung yang sangat beraneka ragam. Yang saling bersahutan satu sama lain.

Posting Komentar

0 Komentar