Sandiwara Dunia

Tutup lawang Sigotaka dari wayang kulit Palembang yang digelar pada 30 Juni 2019 di The Sultan Convention Center
Hidup adalah panggung sandiwara. Istilah itu mungkin tidak asing di telinga kita. Saya menyebutnya kalimat singkat yang penuh makna. Namun, pernahkah kita membayangkan makna dari kalimat tersebut. Apabila belum, mari kita renungkan.

Kehidupan sehari-hari yang kita jalani, seolah-olah sudah ada yang mengatur. Kita seperti wayang yang dimainkan oleh dalang. Dalang itu dengan sesuka hati memainkan wayang sesuai alur yang ingin dijalankan. 

Pertunjukkan yang diperagakan oleh dalang itu dilihat oleh para penonton yang melihat. Dalam hal ini, agar penonton terpesona, pertunjukkan harus digelar dengan sebaik mungkin.

Dalam kancah politik, misalnya. Kita dengan begitu mudah bisa terbuai oleh janji-janji manis politisi. Kita serasa dibuat untuk bermimpi, namun tak pernah merasakannya langsung.

Sebagai wayang kita hanya bisa berpasrah kepada dalang. Dengan harapan sang dalang bisa memerankan kita pada peran yang pas. Bukankah begitu?

Akhirnya, rasa-rasanya hidup yang telah kita jalankan terasa sia-sia. Tapi tidak seperti itu. Sebagai manusia yang menjadi makhluk paling sempurna, kita diharuskan untuk terus berupaya dalam menjalani hidup di dunia.

Teruslah bergerak para pejuang!



Catatan Juang - Muhammad Thoha Ma`ruf

Posting Komentar

0 Komentar