Pesan dari Ngaji Pergerakan, Edisi Ramadhan 1442 H

foto : alif.id
Dalam menjadi seorang muslim kita harus menjadi pribadi yang baik, begitu ucap si narasumber (yang tidak saya sebutkan namanya) dalam sebuah kegiatan. Selain itu beliau juga menekankan bahwa sebagai seorang muslim kita harus mengetahui diri kita yang sebenarnya.

"Kita adalah orang Indonesia yang beragama Islam," ucapnya.

Di samping itu, Islam juga berakulturasi budaya. Mengingat budaya sudah menjadi kebiasaan sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat. 

Poin pentingnya lagi adalah masyarakat harus menjadi pemberi rahmat kepada seluruh umat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Agama itu juga sebagai penyampai wahyu kepada seluruh umat, maka dari itu cara memandang agama itu harus benar, yakni dalam makna yang luas. Sebagai seorang hamba kita juga harus menerima takdir yang sudah dituliskan.

"Sesuatu yang ada di dunia sudah ada jatahnya masing-masing. Ketika kita sudah paham, maka tidak akan ada sifat iri dari para manusia yang lain," tambahnya.

Ditambah lagi, perlunya lagi untuk bermilitansi dalam berorganisasi itu juga harus dilakukan dengan kuat dalam melakukan pemikiran, sehingga dalam melakukan kegiatan keagamaan bisa lebih kuat.

Sang narasumber mengingatkan, pada saat kita belajar agama, diharuskan untuk mencari guru agama yang benar, dan tepat. Apalagi kedudukan kita saat ini sebagai seorang mahasiswa.

Tak lupa beliau juga berpesan, untuk tidak mempelajari sesuatu dengan cepat, nantinya bisa ngawur. "Semakin ahli agama, maka semakin sadar dia menjdi orang bodoh," katanya.

"Manusia itu harus menjadi tauladan, maka harus menjadi contoh yang baik," tambahnya.

Menyikapi adanya Islam yang kaffah, beliau memandang itu adalah hal yang salah. Yang benar itu adalah orangnya yang harus kaffah bukan Islamnya.

Posting Komentar

0 Komentar