Senin, 14 Desember 2020

Kala itu, saya benar-benar merasakan sebuah keadilan yang saya terima. Pengorbanan yang telah saya lakukan terbayar lunas dengan pemberian yang diberikan oleh Tuhan. Keadilan itu benar-benar ada. Bila pengorbananmu belum terbalaskan hari ini, mungkin saja esok, mungkin saja esoknya lagi, atau esok-esoknya lagi.

Pengorbanan yang telah kamu berikan, tenaga, biaya, dan waktu akan terbayarkan seiring keikhlasanmu dalam melakukannya. orang-orang di sekitarmu pasti akan terketuk hatinya ketika melihat jerih payah yang telah dilakukan. Mereka akan sadar bahwa kita memang orang yang layak untuk diberikan keistimewaan lebih. 

Saya percaya Tuhan Maha Adil, tidak ada yang lebih adil dari pada-Nya. Bahwa jika kamu belum merasa diberikan sebuah keadilan. Berarti ada yang salah pada saat kamu melakukan sebuah pengorbanan. Bisa saja niatmu yang salah, atau hatimu masih kurang bersih dari perbuatan yang tercela.

Saya akhirnya juga bertemu dengan orang yang banyak dibilang berbeda ideologis. Jarang sekali untuk bergaul dengan orang yang mempunyai perbedaan latar belakang. Yang mesti menjadi kebiasaan adalah rasa kecanggungan yang selalu menghantui. Rasa inferior yang terus berkecamuk.

Tapi, rasa percaya diri itu sudah mulai tumbuh. Rasa prihatin terhadap sejumlah hal sudah hilang. Semua yang menjadi kecemasan sudah tidak berada dalam bayang-bayang. Pendek kata : PD.

Posting Komentar

0 Komentar